Apakah Permainan Mempunyai Jenis Kelamin ?

Tulisan

Yudha Andry Riyanto

 sekolah menyenangkan CITALOKA

Permainan sepak bola merupakan permainan identik dengan permainan laki-laki, permainan masak-masak, boneka identik dengan permainan perempuan dan ini merupakan bentuk Diskriminasi, menurut saya. Pertanyaan Saya apakah permainan tersebut mempunyai jenis kelamin ?

Diaz (laki-laki) dan Alzena (perempuan),

 bermain bola

jika tidak mengapa banyak pandangan masyarakat luas jika permainan-permainan tersebut jadi permainan laki-laki dan permainan perempuan? mungkin masih banyak kasus yang perlu di revisi, misalnya dengan warna, apakah warna juga mempunyai jenis kelamin, sehingga Warna Pink, kuning dsb itu identik dengan perempuan?

Ada Apa Tentang Bullying ?

Di tulis : Yudha Andri Riyanto

brosur dapat diakses melalui CP

Riana Cahyani, Penulis buku Anti-Bullying dan praktisi kurikulum Anti-Bullying di sekolahku myschool, menegaskan dalam bukunya Anti-Bullying atau perundungan adalah perilaku. Perilaku tersebut mengkrucut pada perilaku agresif dengan tipe kekerasan spesifik, yang bertujuan untuk mengganggu atau menyakiti. berasumsi pada data KPAI menunjukan kasus bullying disekolah terus meningkat setiap tahun, dengan kelompok temuan yang kian lama kia muda (Riana. 2017)

Ikan koi Berbahan kertas

Sekolah Citaloka

Sekolah menyenangkan, berbasis budaya, multikultural dan ramah lingkungan

Ditulis 

 Yudha Andri Riyanto

Lokasi 

Sekolah Citaloka

jln imogiri timur no 156 Yogyakarta

Mas Wahyu (edukator, menjelaskan cara membuat ikan koi)

""Hari kedua atau hari selasa, tanggal 18 bulan November, Tahun 2018", begitu anak-anak saat menjawab pertanyaan dari mas Wahyu (edukator kelas besar sekolah citaloka) saat Circle time. Hari ini permainan yang diinginkan anak-anak cukup menarik, yaitu permainan Area membuat ikan koi. Ikan Koi tersebut adalah tema atau keingintahuan  anak-anak sejak beberapa minggu yang lalu.

Sekolah Menyenangkan, Tidak perlu mewah, dan Rumit

Melukis Batu bersama Mas Wahyu

 Ditulis Oleh : Yudha Andri Riyanto

Hari ini kami sedikit punya info teman-teman, mumpung masih istirahat dan masih hangat. Senang, dengan semangat para pejuang anak-anak, khususnya sekolah anak usia dini yang 3 tahun ini sedang berkembang, mengupayakan sekolah yang menyenangkan yaitu "Citaloka". Menyenangkan tidak berarti mewah atau rumit-rumit buangetttttt !. karena sudah banyak cara efektif yang dibagikan melalui tlakshow, seminar, workshop, atau media sosial moderen jaman sekarang. next aja cerita hari ini, semoga bermanfaat.

Pemanfaatan Momen Kemerdekaan Untuk Edukasi Masyarakat

Ditulis : Yudha Andri Riyanto, S.Psi

lokasi pelaksanan : RT62 RW16 sungai code Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta

peserta kegiatan bernyanyi Indonesia Raya

                Bulan Agustus identik dengan kegiatan perlombaan atau pesta kemerdekaan sebagai wujud penghargaan kepada perjuangan para pahlawan di masa itu. Bentuk pesta kemerdekaan ini di siaasati pemuda Mulyorejo RT 62 RW 16 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta tepatnya bantaran sungai code sebagai ajang edukasi masyarakat. Edukasi tersebut berupa kegiatan lomba memperjuangkan sungai code yang bersih, sehat dan bermanfaat bagi semua, khususnya bantaran sungai code dari ujung ke ujung. Kegiatan ini berlangsung minggu 5 Agustus 2018 di bantaran sungai RW 16 yang memiliki 4 RT. Dengan upaya sosialisasi bertahap pada saat Rapat RW, ketua pelaksana (subarno), wakil ketua pelaksana kegiatan (Yudha Andri R) dan sekertaris pelaksana (Mustofa) memberikan pijakan kegiatan, sehingga pada waktu pelaksanaan antusias warga di hadiri sekitar 80 masyarakat (pemuda, bapak, ibu dan anak-anak) sangat meriah . kegiatan ini juga di Dalangi oleh ketua RW setempat dan Ulu-ulu sungai Code (Iwan Agustian S.I.P) yang mengerakan pasukan KTB untuk memberikan dukungan penuh pada pelaksanaan kegiatan.

KTB mendampingi peserta disungai yang dangkal

                Dimulai pukul 08.00-11.00 WIB peserta mampu mengumpulkan sekitar 100 KG lebih sampah (Plastik, botol, kain, kaleng, dll) atau sampah anorganik yang tidak mudah terurai (seperti yang disampaikan di sosialisasi RW). Dengan modal karung bekas dan antusias tinggi, peserta tetap semangat menyuarakan yel-yel (resik kaliku, sehat uripku, resik kali ku seneng atiku) dan beberapa lagu kebangsaan disetiap pos bendera, didalangi Nurtanto (sebagai tim sukses KTB RT 62) lantunan lagu dan yel-yel mampu membangkitkan semangat warga sekitar dan penonto untuk menjaga sungai CODE.

                Tidak butuh waktu lama, masyarakat sungai CODE berangsur sadar bahwa sampah yang dihasilkan dan dibuang tidak pada tempatnya akan membuat kotor sungai, menghabat air yang menyebabkan banjir, dan menimbulkan bau tidak sedap yang mengacam kesehatan. Setelah acara selesai tim sukses pelaksana kegiatan berdiskusi untuk mengadakan acara ini satu bulan sekali.

Dari kegiatan ini kami sepakat menyimpulakan bahwa edukasi masyarakat yang terpenting adalah model dan duduk bersama meyepakati kepentingan bersama. Saya bersama teman-teman bersemangat akan terus mengkampanyekan program ini dan program selanjutnya yang bermanfaat bagi anak-anak samapi dengan orangtua, dari Bantaran code untuk Indonesia

Salam Yudha Andri Riyanto