Melukis Batu bersama Mas Wahyu |
Ditulis Oleh : Yudha Andri Riyanto
Hari ini kami sedikit punya info teman-teman, mumpung masih istirahat dan masih hangat. Senang, dengan semangat para pejuang anak-anak, khususnya sekolah anak usia dini yang 3 tahun ini sedang berkembang, mengupayakan sekolah yang menyenangkan yaitu "Citaloka". Menyenangkan tidak berarti mewah atau rumit-rumit buangetttttt !. karena sudah banyak cara efektif yang dibagikan melalui tlakshow, seminar, workshop, atau media sosial moderen jaman sekarang. next aja cerita hari ini, semoga bermanfaat.
Jum'at 31 Agustus 2018,
lokasi Sekolah anak usia dini CITALOKA
jalan Imogiri timur RT 31 RW 11 kel Giwangan
kegiatan pagi ini Mas Wahyu (edukator) dan teman-teman edukator lainnya membersamai anak-anak usia 3-6 tahun, yaitu bermain cat, melukis batu atau mewarnai batu. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan benda, berat benda, bentuk benda, warna, dan masih banyak lagi stimulasi yang secara tidak langsung di kembangkan di dalam permainan ini. bahakan 5 aspek perkembangan mampu terstimulasi secara bersamaan. penjelasanannya bisa kita simak di bawah ini.
1. Aspek motorik halus: Anak-anak secara tidak langsung akan memeggang batu dengan tangan kanan atau kiri, kemudian saat menggunakan kuas jari-jemari mereka akan mencoba menahan kuas sekuat yang dia mampu. hal ini penting dilatih sejak usia dini untuk perkembangan menulis, koordinasi mata dan tangan beserta konsentrasi
2. Aspek motorik kasar: Anak-anak secara tidak langsung akan berjalan mengambil batu (karena ingin melakukan sesuatu), kemudian posisi bermain berdiri atau jongkok, atau duduk juga dapat melatih keseimbangan Anak. contoh kecilnya jika anak duduk kemudian berdiri, atau sebaliknya. hal ini dapat melatih kontrol diri dan keseimbangan tubuh. secara tidak langsung (mata, kaki, tangan, dan tubuh bergerak)
3. Aspek Sosial Emosi: Anak akan terlatih sosial emosinya melalui ekspresi-ekspresi saat membuat atau melakukan permainannya, misanya suka dan tidak suka. kemudian bermain bersama di usia dini, merupakan tahapan sosial yang wajib di lalui. Disini melatih bekerjasama, toleransi dan penghargaan karya yang berbeda disaat anak-anak bermain melukis batu tersebut.
4. Aspek Bahasa: Anak-anak akan terstimulasi secara tidak langsung dengan lingkungan sekitaratau permainan yang dilakukan, misalnya mengekspresikan karyanya dengan bahasa verbal "yee aku bisa membuat warna......." atau verbal yang lain. Anak-anak juga mampu melatih bahasa tubuh terbuka jika menyampaikan sesuatu dengan temannya (jika bermain lebih dari 2 orang). aspek bahasa yang lain mungkin dapat terlihat jika anak bercerita tentang karya atau prosesnya membuat. hal ini sangat penting karena anak akan memahami kosakat yang dia ucapka, dengar dan dilihat. anak secara tidak langsung eksplorasi. hal ini menjadi bahan kognitif anak, keberanian anak, atau mempu berkaitan dengan sosial emosi anak.
5. Aspek Kognitif: Anak-anak secara tidak langsung kan berfikir tentang bentuk dan sifat benda tersebut. benda-benda dan atribut permainan akan diamati dan dimasukan kedalam sitem otak untuk di evaluasi menjadi bahan pemikiran anak berfikir logis
setelah kegiatan anak-anak juga senang dengan beberapa cerita dan saling menghargai karyanya walaupun hanya batu yang di lukis.
yesss,,,, only partially pendapat yang saya kombinasi dengan tahapan perkembangan anak so masih banyak lagi manfaat dari permainan-permainan sederhana tersebut. terimkasih teman-teman CITALOKA yang memberi gagasan saya untuk menuliskan ini. semangat menjadikan sekolah yang menyenangkan bagi anak-anak.
Terimakasih juga teman-teman yang sudah meluangkan banyak waktunya untuk membaca, semoga hal ini menjadi sedikit refrensi.
2. Aspek motorik kasar: Anak-anak secara tidak langsung akan berjalan mengambil batu (karena ingin melakukan sesuatu), kemudian posisi bermain berdiri atau jongkok, atau duduk juga dapat melatih keseimbangan Anak. contoh kecilnya jika anak duduk kemudian berdiri, atau sebaliknya. hal ini dapat melatih kontrol diri dan keseimbangan tubuh. secara tidak langsung (mata, kaki, tangan, dan tubuh bergerak)
3. Aspek Sosial Emosi: Anak akan terlatih sosial emosinya melalui ekspresi-ekspresi saat membuat atau melakukan permainannya, misanya suka dan tidak suka. kemudian bermain bersama di usia dini, merupakan tahapan sosial yang wajib di lalui. Disini melatih bekerjasama, toleransi dan penghargaan karya yang berbeda disaat anak-anak bermain melukis batu tersebut.
4. Aspek Bahasa: Anak-anak akan terstimulasi secara tidak langsung dengan lingkungan sekitaratau permainan yang dilakukan, misalnya mengekspresikan karyanya dengan bahasa verbal "yee aku bisa membuat warna......." atau verbal yang lain. Anak-anak juga mampu melatih bahasa tubuh terbuka jika menyampaikan sesuatu dengan temannya (jika bermain lebih dari 2 orang). aspek bahasa yang lain mungkin dapat terlihat jika anak bercerita tentang karya atau prosesnya membuat. hal ini sangat penting karena anak akan memahami kosakat yang dia ucapka, dengar dan dilihat. anak secara tidak langsung eksplorasi. hal ini menjadi bahan kognitif anak, keberanian anak, atau mempu berkaitan dengan sosial emosi anak.
5. Aspek Kognitif: Anak-anak secara tidak langsung kan berfikir tentang bentuk dan sifat benda tersebut. benda-benda dan atribut permainan akan diamati dan dimasukan kedalam sitem otak untuk di evaluasi menjadi bahan pemikiran anak berfikir logis
setelah kegiatan anak-anak juga senang dengan beberapa cerita dan saling menghargai karyanya walaupun hanya batu yang di lukis.
terbuktikan bahwa menyenangkan tidak selalu mahal dan rumit,
Terimakasih juga teman-teman yang sudah meluangkan banyak waktunya untuk membaca, semoga hal ini menjadi sedikit refrensi.
kami juga membuka ruang untuk berdiskusi bagi pendidik atau orangtua
di sekolah CITTALOKA
0274 410467
No comments:
Post a Comment