Tuesday, April 2, 2019

Menghargai dan Kebutuhan


Sudut kecil karya limbah
Sekolah Citaloka
Di tulis
Yudha Andry Riyanto
Sekolah Citaloka, Sekolah menyenangkan
Jln Imogiri Timur No 156 Giwangan, Mendungan, Umbulharjo Yogyakarta

Dihargai adalah salah satu bentuk kebutuhan manusia, walaupun banyak yang mengatakan “saya tidak perlu dihargai atau saya tidak gila hormat dengan manusia” hal ini kok saya kurang yakin, karena secara emosi sikap manusia mempunyai tujuan dan maksud untuk menyampaikan kepuasan-kepuasan batin, biologis maupun psikologis.
Salah satu pakar Psikologi yang pernah saya pelajari adalah Teori Abraham Maslow, atau yang dikenal sebagai teori Hierarki. Teori bapak Psikologi tersebut merumuskan kebutuhan manusia ada 5 tingkatan, adapun tingkatannya adalah
  1. Manusia membutuhkan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relative konstan atau dapat disebut kebutuhan Fisiologis. Manusia selalu lekat dan pasti membutuhkan hal tersebut
  2. Manusia akan merasa puas dengan kebutuhan pertama dan selanjutnya manusia akan merasa membutuhkan keamanan, atau rasa aman, orang dewasa memiliki  sedikit  kesadaran keamanan atau mereka membutuhkan pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial. Sedangkan anak-anak akan sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman
  3. Selanjutnya setelah rasa aman, kembutuhan manusia merujuk pada rasa ingin di cintai atau disayangi dan rasa kepemilikan. Atau memberikan rasa memiliki
  4. Kebutuhan tahap berikutnya adalah kebutuhan esteem, atau melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Setiap manusia mempunyai kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri dan berharga sebagai orang di dunia
  5. Kebutuhan yang terakhir adalah kebutuhan pada puncaknya yaitu Aktualisasi diri, dengan syarat kebutuhan diatas sudah terpenuhi, kebutuhan ini mempunyai 17 Meta yang tidak tersusun.

Dari landasan tersebut sebenarnya saya ingin menjelaskan bahwa esteem atau kebutuhan penghargaan untuk manusia ternyata penting. Maka dari hal tersebut saya bersama teman-teman dewasa Sekolah Citaloka, mengajak anak-anak sejak dini mengerti, memahami, menghargai, dan merasa memiliki milik sendiri dan menghargai milik oranglain memalui pameran karya limbah.

Melalui pameran karya, 1 April 2019 dan akan berlangsung sampai 5 April 2019, kami sepakat ingin menghargai karya dari bahan limbah anak-anak dan orang dewasa yang dibuat dan di mainkan di Sekolah Citaloka. Hanya sedikit karya anak untuk kami pamerkan (tapi keren-keren)  dengan alasan karya – karya yang di pamerkan adalah karya yang boleh di pamerkan menurut pendapat anak.  Dikarenakan pra pameran kami selalu berdiskusi dengan anak-anak dan orang dewasa tentang karya yang layak dan baik, (menurut anak) yang boleh dilihat banyak orang lain.
energizer senam bareng sekolah citaloka

Pameran karya ini adalah salah satu kegiatan Mengenal sekolah Citaloka, pada 1 April 2019, pembukaan kegiatan yang sangat meriah di hadiri masyarakat sekitar, orangtua Murid Sekolah Citaloka, Orang tua Murid sanggar Sekolah Citaloka, calon orangtua Murid Sekolah Citaloka, dan mahasiswa. Pukul 09.00 tepat kami melakukan Energizer “senam bersama” dan dilanjutkan prosesi potong pita, pameran karya limbah dan kegiatan-kegiatan Mengenal sekolah Citaloka yang berlangsung kurang lebih 4 ½ jam tersebut, sangat  menyenangkan.

Pada intinya kami sangat berharap melalui kegiatan ini kita dapat menghargai dan memberikan kepercayaan diri pada anak-anak sejak dini untuk selalu berinovasi, kreatif dan percaya diri khususnya mengggunakan sampah anorganik yang aman digunakan.

Salam, Andry

No comments:

Pembelajaran Science, Technology, Engineering, Art dan Mathematic untuk Anak Usia Dini

 Penulis Yudha Andry Riyanto Praktisi pendidikan anak usia dini   yudha.andri65@gmail.com STEAM merupakan singkatan dari  Science, Technolog...