Ditulis oleh : Yudha Andri Riyanto
Mahasiswa fakultas psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta & Pendidik Anak usia dini di Sekolah Laboratorium Rumah Citta ECCD - RC Yogyakarta
Menciptakan kedamaian,
kerukunan, yang mencakup saling menghargai dan tolong menolong adalah prinsip
dasar Sekolah Laboratorium Rumah Citta, ECCD – RC. Sepakat dengan beberapa
teori perkembangan dalam ilmu psikologi dan di kaitkan dengan ilmu pendidikan anak
usia dini, kami mengucapkan Amin bahwa anak usia 0 – 8 tahun adalah masa emas /
golden age. Dengan demikian kami
percaya bahwa di masa ini lah anak berkembang secara optimal, ketika
pendampingan atau faktor eksternal dan
internal memenuhi syarat dan ketentuan,
secara hukum dan kebutuan biologis, psikis individu.
Penulis tidak akan
menjelaskan apa itu syarat dan ketentuan secara mendetail, penulis hanya
sedikit mengulangi beberapa point saja, diantaranya adalah : 1. pendidikan
karakter, 2. Anak mendapatkan hak dalam bersosial (tanpa diskriminasi dan hak
anak yang di atur UU NO 23 Tahun 2002 ), 3. Faktor ekstrenal dan internal sesuai
dengan tahap perkembangan / kebutuhan anak.
Oke, sekarang banyak
sekolah sedang sibuk dengan kegiatan yang dimana tidak sedikit melibatkan anak
dan orang tua. Khususnya kegiatan yang dilakukan banyak sekolah PAUD atau TK
atau RA. Penulis pada episode ini
membahas sedikit tentang pembelajaran kongret
yang dilakukan Sekolah Laboratorium Rumah Citta, dalam waktu kurang lebih
sepekan ini. Pembelajaran ini silahkan pembaca koreksi bagaian mana yang tidak
melakukan pendidikan karakter, tidak memberikan peluang pada anak dan tidak
sesuai kebutuhan / tahapan perkembangan anak. Mengutip dari (obrolan grup ECCD
- RC WhatsApp tanggal 5/05/16) salah satu pengirim pesan mbak Yuni selaku
kepala Sekolah Laboratorium Rumah Citta. Menuliskan (ditulis ulang penulis)Temans, sekedar mengingatkan yuk di pastikan
semua ortu, ngeh tentang agenda pasar murah kita. Mengingat ini kegiatan
berkesinambungan mulai kartini, pekan lingkungan, lalu pasar murah. Kami team pendamping Sekolah Laboratorium Rumah Citta
berusaha membuat Rencana kegiatan Tahunan yang dilakukan di beberapa titik
bulan – bulan tertentu agar tidak terlalu sering dan tidak terlalu longgar,
kalaupun kegiatan tersebut berdekatan pasti kami akan merencanakan kegiatan
yang saling berkesinambungan dan saling mendukung. Untuk apa seperti ini? Ini
adalah satu metode pembelajaran yang konsisten dan kami sepakat dalam 2
Semester atau 1 periode sekolah, Sekolah Laboratorium Rumah Citta membuat 1
tema besar misal : (sayang bumi) yang di gunakan untuk kegiatan besar /
kegiatan bersama (bukan kegiatan kelas) selama satu periode. Salah satu
tujuannya adalah menggabungkan kegiatan – kegiatan yang di adakan menjadi satu
artian yaitu mengajak anak untuk (mensayangi bumi dengan menjaga lingkungan).
Berikut contoh kongret kegiatan pembelajaran di Sekolah Laboratorium Rumah
Citta yang saling berkesinambungan tersebut :
Sepekan ini Sekolah
Laboratorium Rumah Citta, mengadakan kegiatan kartinian 25/4/2016 yang kegiatannya bukan memakai kebayak, berdandan,
berkeliling dsb koordinatornya adalah mbak Dibya dkk (pendamping kelas kecil). Akan tetapi penulis dan beberapa pendamping anak Sekolah
Laboratorium Rumah Citta, mengajak anak memaknai sosok Kartini seperti apa dan
bagaimana dengan cara / ide kegiatan di kembalikan kepada anak – anak Sekolah
Laboratorium Rumah Citta, akhirnya banyak kegiatan yang menggunakan ide anak –
anak, salah satunya yang dilakukan di kelas Tk Besar dan kelas Persiapan SD,
Sekolah Laboratorium Rumah Citta, adalah menonton film kartini. Kegiatan
tersebut memunculkan banyak ide yang penulis tidak mampu tuliskan di sini.
Salah satu ide yang paling mengena saat pemaknaan adalah Sosok kartini yang suka berbagi (di ungkapkan anak – anak).
Tidak jauh hari Sekolah
Laboratorium Rumah Citta, mengadakan kegiatan pekan lingkungan, 26 - 29 /4 /16 Dengan koordinator mbak Dwi, dkk(pendamping kelas kecil), kegiatan yang dilakukan bersama anak – anak
adalah membuat karya dari bahan limbah untuk memaknai bahwa anak – anak juga
berperan dalam menjaga lingkungan, salah satunya membuat karya dari bahan bekas
yang nilainnya cukup tinggi. Sekolah Laboratorium Rumah Citta mempunyai 7 kelas
yang semua kegiatan pada beberapa hari, anak – anak di tawarkan untuk membuat
mainan dan karya yang dimana hasil karya tersebut akan di sumbangkan untuk alat
permainan di daerah Papua, sorong selatan yaitu sekolah PAUD yang berada di
plosok desa. Metode ini bisa dilihat pada tulisan yang lalu.
Kemudian menyambung
kegiatan yang direncanakan dalam waktu sebulan ini, Sekolah Laboratorium Rumah
Citta mengahiri agenda kegiatan dengan acara pasar murah yang di koordinir oleh mbak Ana, dkk (salah satu pendamping
anak kelas besar), setelah pekan lingkungan hingga hari pelaksanan 14 Mei 206 , kegiatan yang antara lain membuat undangan pasar murah,
rencana kegiatan dsb bersama teman- teman kecil di Sekolah Laboratorium Rumah
Citta. Garis besar bentuk diskusinya adalah kami mengajak semua anak – anak
Sekolah Laboratorium Rumah Citta, yang membuat karya saat pekan lingkungan,
atau mempunyai hasil karya yang bisa di mainkan maka saat pasar murah bisa di
jual yang nantinnya hasil penjualan bisa di sumbangkan untuk teman – teman di
papua. Di dalam pengamatan penulis banyak anak – anak yang ternyata ingin
menyumbangkan hasil karya nya dari bahan limbah untuk di bawa langsung ke
sekolah PAUD di papua. Hal trsebut memakan banyak waktu untuk berdiskusi dengan
anak – anak. Hasil diskusi dan pembuatan
tersebut kami recording dan akan menjadi bukti dan dokumentasi kami.
Akhirnya pendapat yang bagus bisa dipecahkan dengan proses diskusi tersebut,
yaitu karya yang tidak bisa kami bawa ke Papua akan di lelang di kegiatan pasar
murah pada tanggal 14 Mei 2016. Rencana ini kami sepakati dengan anak – anak
langsung. Dalam intian kegiatan pasar murah ini kami jadikan kegiatan
pembelajaran berbagi ke sesama teman, menumbuhkan rasa cinta terhadap teman
yang berbeda atau dapat dikatakan ini salah satu pelaksanaan pendidikan
berbasis multikultural di tempat kami.
Diatas adalah gambaran
singkat tentang pengalaman penulis beserta teman – teman dewasa Sekolah
Laboratorium Rumah Citta, ECCD – RC dalam mengupayakan pendidikan yang menyenangkan
dan pendidikan yang multikultural (inklusi). Anak usia dini bukan objek dan bukan subyek, akan tetapi anak usia dini
adalah generasi bangsa yang harus di stiumulasi aspek perkembangan sesuai
dengan tahapan usia dan kebutuhan indiviu. Indonesia akan bersinar ketika
generasi bangsa mampu menempatkan dirinya dalam mengahadapi permasalahaan.
Kami pendamping anak
usia dini di Sekolah Laboratorium Rumah Citta, saat kegiatan pasar murah juga
membuka stan untuk jualan makanan, pakaian dan mainan yang dimana kurang lebih
5 % dari penjualan akan kami donasikan untuk teman – teman di PAUD Papua,
sorong selatan. Kegiatan yang kami lakukan adalah bentuk modeling dan
pembelajaran untuk anak usia dini.
Kunjungan anda adalah bentuk sumbangan besar bagi pendidikan
No comments:
Post a Comment