Monday, May 23, 2016

contoh Terapi Humanistik Client – Centered Therapy



oleh:
Yudha Andri Riyanto


Bentuk client – Centered Therapy  ini dikembangkan pada tahun 1950an. Ciri utamannya adalah mengubah pendekatan yang digunkan oleh Rogres, dari teknik pendekatan non direktif, menjadi menghormati konselor untuk menjalankan proses konseling. Penulis akan mencoba mencontohkan kasus dan bentuk percakapan dengan menggunakan client – Centered Therapy .
Contoh kasus :

        Jati adalah mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarata. Jati mengalami kegelisahan dengan beberapa temannya di dalam kelas dalam hal bersosial, dikarekan Jati mengalami kecacatan tidak mampu mengendarai sepeda motor dikarenakan trauma, Jati merasa teman – temannya sering mengejeknya atau meninggalkan jika acara teman – teman sesama fakultas berpergian jauh. Jati sering ditinggal atau bahkan sering sakit hati karena beberapa temannya mencoba mengajarinya menaiki sepeda motor. Jati adalah anak  ke 2 dari 2 bersaudara, jati saat Sekolah Dasar mampu mengendarai sepeda kayuh. Akan tetapi saat Jati pulang sekolah mengndarai sepeda Jati terjatuh karena beberapa temannya iseng (bercanda), dari hal tersebut Jati merasa trauma untuk berkendara sendiri.
Proses client – Centered Therapy  
                Dalam proses gambaran proses client – Centered Therapy , klien dan terapi berda dalam satu ruangan yang tertutup atau sesuai dengan standar kode etik. Kenselor boleh menggunakan hiden camera atau recording untuk merekam segala kejadian saat proses konseling. konselor dan klien duduk berhadapan
konselor              : boleh tahu nama lengkap anda (adminitrasi)
Jati                         : boleh (menjawab lengkap)
Konselor              : saya ingin anda bersedia menceritakan segala pengalaman, atau kejadian yang anda alami atau keadaan anda saat ini, bahkan anda saya perbolehkan bercerita keadaan anda yang saya belum mengenal seperti saat diawal, silahkan anda ceritakan pada saya untuk membuat saya mengenal anda dengan jauh lebih baik atau akrab. Saya akan senang sekali dengan apa yang anda katakan pada saya.
Jati                         : dari mana yang membuat anda bisa menyukai?
Konselor: dari mana pun anda memulainya pasti saya menyukainnya
Jati                         : yah, saya akan memulai dari masa kecil saya / saat saya sekolah dasar SD, boleh?
Konselor              : silahkan saya senang anda bercerita dari pengalaman lalu anda
Jati                         : baiklah, dulu saya saat sekolah dasar teman dan guru bahkan orangtua saya menganggap saya itu pandai. Saya sering mendapatkan nilai yang memuaskan. Sampai akhirnya saya dibelikan sepeda oleh kedua orangtua saya. Hati saya saat itu sangat senang dengan pemberian tersebut. saya berangkat dan pulang sekolah tidak lagi diantar menggunakan sepeda, melainkan mengayuh sepeda sendiri. Pada saat pulang sekolah siang hari, saya diajak beberapa teman saya untuk pergi bermain di lapangan dekat sekolah, karena saya tidak ingin orang tua saya mencari saya atau tidak pulang tepat waktu saya, memutuskan untuk pulang. Akan tetapi beberapa teman saya terburu – buru dan akhirnya saya pulang dengan terburu – buru, mengayuh sepeda. Beberapa teman saya ikut mengendarai sepeda masing – masing. Di tengah jalan beberapa teman saya bercanda dengan berbelok – belok di depan saya. Singkat cerita saya dan teman – teman terjatuh, yang mengakibatkan kaki saya sakit bahkan lumpuh selama 2 – 3 bulan. Saya tidak dapat bermain dan belajar, prestasi saya menurun sangat drastis saat itu. Dari hal tersebut saya gagal untuk menempuh sekolah menengah pertama yang saya inginkan.......
Konselor              : akhirnya anda trauma untuk mengendarai sepeda / kendaraan bermotor sendiri?. Apakah benar anda takut jika anda mengalami kecelakaan anda tidak dapat meraih cita – cita anda saat ini?
Jati                         ; seperti itu lebih tepat, saya tidak ingin meyianyiakan waktu saya untuk bermain dan pergi – pergi menggunakan kendaraan yang berbahaya
Konselor              ; akan tetapi anda mampu mengendarai sepeda saat ini
Jati                         : bisa, akan tetapi saya tidak mau untuk itu
Konselor              : anda memilih cita – cita anda terwujud, dengan anda tidak sama sekali belajar mandiri menggunakan kendaraan?
Jati                         : saya dapat menggunakan angkutan umum atau yang lain
Konselor              : baik, anda sudah menghitung berapa nominal atau keuntungan dan kerugian selama ini?
Jati                         : belum sama sekali
Konselor              : maukah anda tidak di ejek / di olok – olok atau di tinggal teman seperjuangan anda saat kuliah?
Jati                         : jelas itu yang saya harapkan dari teman – teman saya saat ini.
Konselor              : kenapa demikian ?
Jati                         : tanpa mereka saya merasa sendiri, walaupun mereka terkadang menyebalkan,
Konselor              : saya berpendapat anda tidak akan bisa meraih cita – cita anda tanpa adanya mereka, karena anda sekarang merasa tergantung pada kendaraan mereka. Anda memilih sakit hati untuk bertahan dengan traumatik anda masa lalu.
Jati                         : benar demikian, sebenarya saya bisa mandiri dengan kemampuan saya, saya bahkan bisa lebih mampu dari pada mereka jika saya mampu mengendarai sepeda motor.
Konselor              : dulu anda terjatuh dan akhirnya anda tidak dapat meneruskan sekolah menengah pertama favorit anda karena keadaan anda, kemudian sekarang anda dapat meneruskan sekolah tinggi yang anda harapkan dapat mewujudkan cita – cita anda. Apakah selanya anda terpuruk dan gagal hanya karena anda terjatuh ?
Jati                         : tidak, saya dapat mengembangakan potensi saya dari proses belajar yang saya tekuni selama ini, saya yakin jika diri saya mampu untuk segalanya
Konselor              : apakah anda mau diri anda lebih baik dari sekarang, walaupun menyakitkan atau anda tidak suka?
Jati                         : bersedia, apa yang bisa saya lakukan?
Konselor              : bisakah anda mengendarai sepeda / sepeda motor saat anda membeli keperluan kuliah saja?
Jati                         ; saya coba

No comments:

Pembelajaran Science, Technology, Engineering, Art dan Mathematic untuk Anak Usia Dini

 Penulis Yudha Andry Riyanto Praktisi pendidikan anak usia dini   yudha.andri65@gmail.com STEAM merupakan singkatan dari  Science, Technolog...