Friday, February 15, 2019

Tidak Perlu Sikap Otoriter Mendampingi Anak


Ditulis
Yudha Andri Riyanto
SEKOLAH CITALOKA
Jl Imogiri Timur No 156. Mendungan, Giwangan Umbulharjo Yogyakarta

kelas Besar, Sekolah Citaloka, Membuat Dinosaurus
Permainan adalah bentuk kegiatan yang sangat disukai banyak anak-anak maupun dewasa. Menyikapi era moderen saat ini jenis permainan secara offline and online sangat banyak dan beraneka ragam jenisnya. Beberapa waktu lalu kami mengadakan diskusi bersama beberapa orangtua murid, pertanyaan yang banyak di ajukan adalah
 “Lalu bagaimana menyikapi agar anak dapat belajar sambil bermain, orangtua juga tidak terlalu repot?”
Sekilas kami saling menatap dan tersenyum. Kami mendiskusikan pertanyaan tersebut diawali dengan saya bertanya, “apakah saat si kecil merepotkan sudah mendapatkan haknya? Hak anak salah satunya adalah perhatian, lanjut kalimat yang saya ajukan. Kemudian bagaimana anak dapat belajar dari permainan atau bermain? Dalam sebuah aktivitas positif dan negative disitu anak akan belajar banyak. Anak akan belajar bagaimana emosinya tersalurkan.
Pada saat anak asyik dengan permainan, biasanya disitu orangtua sudah mulai lemah, atau bersikap pembiaran (ah, kan sudah tenang, ngak apa-apa yang penting diem) bukan alasan tersebut lantas orangtua membiarkan. Akan tetapi kuncinya adalah pendampingan dan pengawasan. Bagaimana pendampingan dan pengawasan itu tidak menggangu aktivitas anak? caranya adalah berbicara, bertanya, komentar dan memberi masukan setelah dan sesudah bermain, yang terpenting adalah menanyakan perasaannya bagaimana dan apa yang didapatkan. Dari pertanyaan tersebut terus dikembangkan dan dibahas. Pembahasan tersebut bukan seperti introgasi, akan tetapi awali dengan aktivitas yang menyenangkan atau melalui proyeksi atau menceritakan diri sendiri akan tetapi sebenarnya menceritakan si kecil. Saya berani menjamin dengan cara tersebut si kecil akan menarik perhatian dengan kita. Pada saat anak mulai menarik perhatian dengan kita, komunikasi akan terjalin dengan baik dan orangtua dapat menilai apakah aktivitas tersebut baik dilanjutkan atau tidak.
Sebenarnya pendampingan tidak terlalu merepotkan atau membuat emosi, saya menilai perilaku emosi yang sering timbul pada diri orangtua dikarenakan idealisasi pikiran dan harapan Orangtua. Orangtua merasa keinginanan dan harapanya harus sesuai diterapkan pada anak, akan tetapi anak merupakan individu yang usianya jauh dari usia orangtua, unik dan mempunyai kecerdasan yang luarbiasa, jelas sekali pengalaman, pemahaman dan jalan pemikiran tidak akan sama atau sebanding dengan orangtua atau orang dewasa. Dengan pengalaman dan usia yang lebih jauh dibandingkan anak seharusnya orangtua atau orang dewasa mampu berfikir lebih luas dengan cara memahami dan tidak terlalu idealis dengan anak-anak. pemikiran anak akan lebih berimajinasi, terstimulasi dengan baik atau berkembang lebih baik, jika orangtua dapat menjadi pendamping yang dapat menghargai pendapat anak, dan tidak terlalu otoriter. karena sikap Otoriter, Demokrasi dan Permisivisme harus dapat seimbang untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak terutama social emosi.
Sekolah Citaloka selalu mengedepankan ide dan gagasan anak untuk membuat kegiatan bermain atau stimulasi tahapan perkembangan untuk anak usia dini khususnya. Dari keinginan anak membuat kegiatan tersebut, kami menyakini anak sedang berproses mengembangkan potensi dan aspek sesuai dengan tahapan perkembangannya, selanjutnya nilai karya yang dihasilkan akan selalu bermanfaat, seru dan unik. Sehingga anak merasa dihargai dan selalu ingin mengembangkan kreatifitas dan bakat yang dimiliki, tanpa adanya pikiran idealisasi dari orang dewasa atau edukatornya.


Sekolah Citaloka membuka kesempatan berdiskusi tanya jawab melalui WA seputaran perkembangan anak usia dini. Kami akan posting hasil diskusi untuk memberikan manfaat kepada oranglain. (0821-3758-0906) Sekolah Citaloka

 terimakasih, salam Andry

No comments:

Pembelajaran Science, Technology, Engineering, Art dan Mathematic untuk Anak Usia Dini

 Penulis Yudha Andry Riyanto Praktisi pendidikan anak usia dini   yudha.andri65@gmail.com STEAM merupakan singkatan dari  Science, Technolog...